Jakarta -
Bunda, Si Kecil mulai belajar sholat Dhuhadi sekolah ya? Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada pagi hari ketika matahari mulai naik hingga menjelang waktu Dhuhur.
Bagi umat muslim, Sholat Dhuha merupakan ibadah tambahan yang istimewa karena merupakan warisan langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat dan seluruh umat Islam.
Buku Sholat Dhuha Dulu, Yuk! karya Imron Mustofa menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sunnah Dhuha. Karenanya, hukum Sholat Dhuha adalah sunnah muakkad karena Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk selalu menjalankannya.
Bunda bisa mengajarkan pada anak tentang tata cara sholat Dhuhamulai dari niat, waktu beribadah, doa, dan juga keutamaannya.
Baca Juga : 5 Keutamaan Membaca Sholawat Nuridzati Setelah Salat, Ajari Si Kecil Bun
Keutamaaan Sholat Dhuha
Keutamaan sholat Dhuha telah dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW, salah satunya yang dinarasikan Abu Dzar:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (Subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (Alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (Laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka'at." (HR Muslim).
Melansir dari Buku Referensi Kesejahteraan Psikologis dengan Sholat Dhuha karya Faqih Purnomosidi, S.Psi., M. Pi., berikut adalah tiga keutamaan lain dari sholat Dhuha:
1. Sholat Dhuha merupakan jalan akan rezeki, rahmat, dan nikmat Allah sepanjang hari. Rasulullah bersabda yang artinya: “Wahai anak Adam jangan sekali-kali engkau malas melakukan sholat 4 rakaat pada pagi hari niscaya nanti akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore hari.” (H.R. Al-Hakim dan At-Tabrani, dakam Makhdlori 2012).
2. Sholat Dhuha sebagai pelindung dari api neraka. Rasulullah bersabda yang artinya: “Barang siapa yang melakukan sholat fajar, kemudian ia berdzikir hingga matahari terbit dan melakukan sholat 2 rakaat, niscaya Allah SWT akan mengharamkan api neraka menyentuh tubuhnya.” (H.R. Al-Baihaqi, dalam Makhdlori 2012).
3. Sholat Dhuha adalah jalan menuju surga. Rasulullah bersabda yang artinya: “Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha (puntu dhuha) dan pada hari kiamat nanti aka nada orang yang memanggil, “dimana orang yang senantiasa mengerjakan Sholat Dhuha? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” (H.R. At-Tabrani, dalam Makhdlori 2012).
Waktu Terbaik Menunaikan Ibadah Sholat Dhuha
Dikutip dari buku Fiqh Bersuci dan Shalat sesuai Tuntunan Nabi, rentang waktu untuk melakukan Sholat Dhuha adalah satu menit setelah matahari terbit hingga 10 menit sebelum masuk waktu Dhuhur.
Namun yang terbaik waktunya adalah saat anak unta mulai kepanasan, yaitu pertengahan antara terbit matahari hingga masuk waktu Dhuhur.
صَلاَ ةُ الْأَوَّابِيْنَ حِيْنَ تـَرْمَضُ الْفِصَال
"Sholat awwabin (orang yang kembali kepada Allah) adalah pada saat anak unta mulai kepanasan." - H.R. Muslim dari Said bin Arqom
Contoh, jika seandainya matahari terbit adalah pada pukul 6 dan waktu Dhuhur adalah pada pukul 12, maka waktu terbaik melaksanakan Sholat Dhuha adalah pada pukul 9 pagi.
Tata Cara Sholat Dhuha
Sholat Dhuha bisa dilakukan secara sendiri-sendiri ataupun berjamaah. Berikut tata cara sholat Dhuhalengkap dengan niat dan doanya:
1. Membaca Niat Sholat Dhuha
Niat Shalat Dhuha 2 Rakaat
أصلى سنة الضحى ركعتين لله تعالى
Ushalli sunnatad dhuha rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat shalat Dhuha dua rakaat karena Allah."
Niat Shalat Dhuha 4 Rakaat
أصَلَّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِآدَاءُ اللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa arba'aa rokaaaatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi taalaa.
Artinya: "Aku niat shalat Dhuha empat rakat karena Allah."
2. Membaca Doa Iftitah
Doa iftitah adalah doa yang dibaca setelah takbiratul Ihram, begini doanya:
للهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Allaahu akbar kabiroo walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri."
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Surah Al-Fatihah merupakan surat yang wajib dibaca dalam sholat, baik sholat wajib maupun sunnah. Berikut adalah Surat Al-Fatihah dalam lafadz arab, latin, beserta terjemahannya.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ar-raḥmānir-raḥīm
Artinya: “Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
māliki yaumid-dīn
Artinya: “Yang menguasai di Hari Pembalasan.”
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
Artinya: “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Artinya: "Tunjukkanlahkami jalan yang lurus."
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: “(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Ilustrasi Bunda dan anak belajar tentang tata cara sholat Dhuha./Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
4. Membaca satu surah di dalam Al Quran
Pada rakaat pertama sholat Dhuha dianjurkan membaca surah Asy-Syams, sementara pada rakaat kedua yang dibaca adalah surah Ad-Dhuha, sebagaimana yang disebutkan Ustadz Arif Rahman dalam bukunya, Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW.
Surat yang Dianjurkan Dibaca saat Sholat Dhuha Menurut Hadits
Rakaat Pertama: Asy-Syams
وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ
wasy-syamsi wa ḍuḥāhā
Artinya: “Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari.”
وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ
wal-qamari iżā talāhā
Artinya: “demi bulan apabila mengiringinya.”
وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ
wan-nahāri iżā jallāhā
Artinya: “demi siang apabila menampakkannya."
وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ
wal-laili iżā yagsyāhā
Artinya: “demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)."
وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ
was-samā`i wa mā banāhā
Artinya: “demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan).”
وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ
wal-arḍi wa mā ṭaḥāhā
Artinya: “demi bumi serta penghamparannya.”
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ
wa nafsiw wa mā sawwāhā
Artinya: “ demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya.”
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ
fa al-hamahā fujụrahā wa taqwāhā
Artinya: “maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya.”
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ
qad aflaḥa man zakkāhā
Artinya: “sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).”
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ
wa qad khāba man dassāhā
Artinya: “dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”
كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآ ۖ
kadżdżabaṡ ṡamụdu biṭagwāhā
Artinya: “(Kaum) samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim)."
اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ
idżimba'aṡa asyqāhā
Artinya: “ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.”
فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ
fa qāla lahum rasụlullāhi nāqatallāhi wa suqyāhā
Artinya: “lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya."
فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ
fa każżabụhu fa 'aqarụhā fa damdama 'alaihim rabbuhum biżambihim fa sawwāhā
Artinya: “Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah).”
وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا
wa lā yakhāfu 'uqbāhā
Artinya: “dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.”
Rakaat Kedua: Adh-Dhuha
وَٱلضُّحَىٰ
waḍ-ḍuḥā
Artinya: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik.”
وَٱلَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ
wal-laili iżā sajā
Artinya: “dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).”
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
mā wadda’aka rabbuka wa mā qalā
Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.”
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
Artinya: “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰٓ
wa lasaufa yu’ṭīka rabbuka fa tarḍā
Artinya: “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَـَٔاوَىٰ
a lam yajidka yatīman fa āwāa
Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”
وَوَجَدَكَ ضَآلًّا فَهَدَىٰ
wa wajadaka ḍāllan fa hadā
Artinya: “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
وَوَجَدَكَ عَآئِلًا فَأَغْنَىٰ
wa wajadaka ‘ā`ilan fa agnā
Artinya: “Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
Artinya: “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”
وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
Artinya: “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammā bini’mati rabbika fa ḥaddiṡ
Artinya: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”
Ilustrasi anak belajar sholat./Foto: iStock
5. Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan punggung ke depan, dengan meletakkan telapak tangan pada lutut dengan jari-jari menyebar dan punggung sejajar. Doa yang dibaca pada gerakan ini adalah:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi. (3x)
Artinya:“Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”
6. I'tidal
Saat melakukan gerakan i’tidal, ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi dan tahmid. Bacaan tasmi ini dibaca ketika dari rukuk sambil mengangkat tangan sebatas telinga atau dada. Sedangkan tahmid dibaca setelah membaca tasmi dan menjatuhkan kedua tangan di samping tubuh, atau sama dengan posisi berdiri biasa.
Bacaan tasmi:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allahu liman hamidah.
Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Bacaan tahmid:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du.
Artinya: "Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu."
7. Sujud pertama
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'la wa bihamdihi (3x)
Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”
8. Duduk di antara dua sujud
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Arab-latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku."
9. Sujud kedua
Membaca doa yang sama seperti di sujud pertama:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'la wa bihamdihi (3x)
Artinya: “Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”
10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sesuai yang dilakukan pada rakaat pertama
11. Tasyahud akhir dan salam
اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.
Aallaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Ya Allah, limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam."
Setelah membaca tasyahud akhir, diikuti dengan salam:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu alaikum wa rahmatullah.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."
Ilustrasi anak belajar sholat/Foto: iStock
Bacaan Doa setelah Sholat Dhuha:Arab, Latin dan Artinya
للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.
Artinya: "Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu adalah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu."
"Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang shaleh."
Bacaan Dzikir setelah Sholat Dhuha: Arab, Latin, dan Artinya
Bacaan dzikir setelah sholat Dhuha disebutkan dalam hadits yang dituturkan oleh Aisyah RA:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: صَلَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الضُّحَى ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، حَتَّى قَالَهَا مِئَةَ مَرَّةٍ
Artinya: Aisyah berkata, "Rasulullah SAW melaksanakan sholat dhuha, kemudian beliau mengucapkan: Allohummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu (Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima tobat dan Maha Pengampun), hingga 100 kali." (HR Bukhari).
Nah, itulah tata cara Sholat Dhuha dari niat, waktu sholat, kemuliaan, hingga doa dan dzikirnya. Setelah tahu amalkan bersama, yuk.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
(fir/fir)